Selamat datang di



blog saya. Ini adalah



sekedar



menyalurkan hobi



saya untuk menulis

Selasa, 11 Januari 2011

APAKAH SALAH BILA KITA MENGGUNAKAN NAMA ALLAH?

Bolehkah Kita Menyebut Allah atau Haruskah Yahwe?
Harus menyebut YAHWEH?
Belakangan ini banyak yang mendesak bahkan seakan “memaksakan” agar hanya menyebut nama Yahwe atau TUHAN dan tidak boleh menyebut Allah.
Alasan mereka untuk Tidak Menyebut Allah
Ada pendapat berkata bahwa nama Allah itu berasal dari Alqur’an
Allah adalah dewa sesembahan bangsa Quraish di tanah Arab sekitar zaman Nabi Muhammad S.A.W.
Ø  Allah adalah salah satu nama dewa dari 5 dewa yang disembah orang Arab yaitu:
  1. Dewi Al-Lata    = Dewa musim panas
  2. Dewi Al – Usa               = Dewa Musim Dingin
  3. Dewi Al-Manah = Dewa penentu nasib
  4. Dewa Hubal                  = Dewa pemberi Rejeki
  5. Dewa Allah                   = Dewa Penguasa bumi dan  pengairan,  tetapi bukan penguasa surga dan juga tidak mahakuasa
            Sedangkan YHWH (TUHAN) adalah:
            1. Pencipta
            2. Juruselamat manusia
            3. Pengampun Dosa
            4. Pemilik
            5. Penguasa Dunia dan Akhirat (Surga)
Doa yang menyebut nama Allah tidak akan didengar dan dijawab karena memanggil nama yang salah.
Keluaran 3:13-15
13 Lalu Musa berkata kepada Allah (אֱלֹהִים): "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU (הָיָה) telah mengutus aku kepadamu."
15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, (יְהוִה) Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku (שֵׁם)untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Keluaran 3:15
YHWH  (TUHAN) itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun temurun.
hw"hoy> Yehovah = “The Existing One" (Akulah Yang Aku Ada; AKU ADALAH AKU [TB])
Keluaran 6:2
 Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah (אֵל)Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN (יְהוִה)Aku belum menyatakan diri.
Yesaya 42:8
Aku ini TUHAN (hw"hoy>), itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung
Zakaria 14:19
Maka TUHAN (YHWH = hw"hoy>) akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN (YHWH) adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Dalam KJV: YHWH terdapat  6519 kali yang diterjemahkan menjadi LORD = 6510 kali, GOD = 4 kali, JEHOVAH = 4 kali, variant 1.
Gantinya menyebut YHWH maka akan mereka sebutkan Adonay, (nama lain dari pada YHWH).
Adonay = Lord : Pencipta, Pemilik, Penguasa.
Jadi tidak seorangpun tahu bagaimana harus melapaskan YHWH.
 Nama YHWH dianggap menjadi hak patent  Bani Israel pada masa itu, karena nama itu hannya menunjuk Dia, yang disembah oleh Bani Israel
 YHWH dianggap sebagai nama jati diri atau nama person
Sebagian orang beranggapan bahwa mama pribadi (personal name) semestinya tidak diterjemahkan.
tet•ra•gram•ma•ton noun--(15th c.)
[Middle English, from Greek, from neuter of tetragrammatos having four letters, from tetra- + grammat-, gramma letter — more at gram]
the four Hebrew letters usually transliterated YHWH or JHVH (1996, c1993). Merriam-Webster's collegiate dictionary. (10th ed.). Springfield, Mass., U.S.A.: Merriam-Webster.
Dalam beberapa ayat yang kita kutip tadi nama-nama yang diperkenalkan adalah:
-AKU (
הָיָה)
-TUHAN (
יְהוִה)
-Allah (
אֱלֹהִים)
EL
Theos = God = Allah
Arti El= Besar, Kuat, kuasa.
El sebuah kata umum bagi orang Semit yang digunakan menyebut pribadi Dia Yang Mahatinggi.
El sesungguhnya nama Ilahi dari suku bangsa kanaan  (penganut kepercayaan banyak ilah, tetapi mereka percaya bahwa El adalah Ilah tertinggi Pencipta langit dan bumi)
Dan Allah memperkenalkan diri pada Abraham Isak Yakub sebagai El. El-Shadday
Maka El adalah nama Ilahi pertama yang dikenal nenek moyang Israel
“Aku lah El-Shadday, Hiduplah dihadapanku dengan tidak bercela (kej. 17:1)
El-Elyo, Allah yang maha tinggi, Pencipta langit dan bumi)
Tetapi El-Shadday memperkenalkan diri pada Musa sebagai YHWH, kel 6:2-3)
Untuk lebih meyakinkan kedekatan hubungan nya dengan Ilahi orng israel selalu menyelipkan El pada nama-nama mereka
Bandingkan dgn Isma-el, Isra-el, M-el-kisedek,El-lisha
Eloah
God = Tuhan
Muncul 57 X di kitab PL (42x di bk. Ayub)
Eloah Populer di luar tanah Kanaan,  dilingkungan tempat tinggal Ayub.
Arti: El=“Besar, Kuat, Kuasa dan Alah=sumpah,………> Eloah yang artinya  “Dalam El aku Bersumpah”.
Habakuk 3:3 Allah (Eloah) datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya.
Neh 9:17 … Mereka bersitegang leher malah berkeras kepala untuk kembali ke perbudakan di Mesir. Tetapi Engkaulah Allah (Eloah) yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka.
Maz 18:3218:32 Sebab siapakah Allah (Eloah) selain dari TUHAN (YHWH), dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?
Tetapi…
Pada abad ke II S.M. sekitar 70 (LXX) sarjana Yahudi ditugasi oleh Otoritas Yahudi (Sejenis Majelis Ulama) untuk menyalin Alkitab PL dari bahasa Aslinya (Ibrani/Aram) kedalam bahasa Yunani
Nama Alkitab terjemahan itu adalah Septuaginta (LXX)
Dalam kitab terjemahan ini Nama-nama Allah (Ilahi) juga turut berubah
Ini menandakan bahwa Nama YHWH itu bukanlah nama Jati diri atau nama Zat Keilahian
Melainkan   Sebutan Gelar atau Sifat
Terjemahan
Ibrani
El,Elohim,Elohe
YHWH,Adonay
Yunani
Theos=God=Tuhan
KYRIOS=LORD=TUHAN
Elohim
Theos = God = Tuhan
Muncul sebanyak 2.570x dalam kitab PL
Arti: El + alah + im = Eloloah+im=Elohim
Akhiran “Im” menunjuk pada bentuk kejamakan
            Contoh:
Kej 1:26a.. Berfirmanlah Allah (Elohim):  "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
Kej 3:22a.. Berfirmanlah TUHAN Allah (YHWH Elohim): "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat;
Bentuk jamak disini memiliki 3 penafsiran:
1. Tafsiran Yudaisme: ”Im” menunjukkan kebesaran
2. Tafsiran Kristen ”Im” bukti misteri ke-Tritunggalan Allah
3. Perkembangan gradual makna kata Elohim dari sistem kepercayaan Politeisme menuju ke Monoteisme.
Adonay
Kyrios = LORD = TUHAN
Muncul sebanyak 449 X di PL,
Yang paling banyak menggunakan adalah kitab Yehezkiel= 217
Arti.  Adon=Tuan…….Ay=kata ganti (ku) jadi Adonay=Tuanku=Tu(h)anku
Adonay sejajar dengan YHWH (Yes 10:24)” Sebab itu beginilah Firman Adonay, YHWH Zebaot…….
Maka orng Israel menggunakan kata Adonay sebagai ucapan lisan kata pengganti bagi teks tulis nama YHWH.
Keluaran 3:13-15
 Lalu Musa berkata kepada Allah: (Elohim)"Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah (Elohe) nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
 Lalu Musa berkata kepada Allah (Theon) "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah  (ho Theos)nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
Nama-nama Ilahi pada
Kitab Perjanjian Baru
Theos
EL, Elohim, EL-Shadday, Eloah, Elyon=God=Tuhan
Muncul sebanyak  3984 X dalam buku Septuaginta, dan 1318 X dalam kitab PB
Theos terjemahan dari El, Eloah,Elohim
Theos bahasa umum untuk menunjuk dewa dewi Yunani, dan setiap dewa mempunyai nama jati diri sendiri
Zeus =nama dewa tertinggi (dewa segala dewa Yunani)
Kenapa penerjemah tidak menggunakan Zeus dibanding Theos.
Ada 3 alasan
Pertama
  Zeus adalah dewa yang populer pada abad ke 2 S.M. semua dewa takluk di bawahnya.
  Zeus ternyata bukan dewa tertinggi karena ia adalah anak dari dewa Kronos dan dewi  Rhea. Dan Zeus memperanakkan banyak dewa dewi lainnya …. Hercules
  Maka tak mungkin di sejajarkan dengan El, Eloah, Elohim yang tidak beranak dan diperanakkan
Kedua
  Para Filusuf yunani seperti Xenophanes, Plato, Aristoteles, menertawakan dan tidak mau percaya pada dewa-dewa.
  Tetapi mereka percaya akan eksistensi “Yang Maha tinggi”mereka sebut itu Theos….Hikmat….Logos.
  Namun mereka tidaK kenal…tetapi mereka menyembahnya
  Paulus menemukan mezbah pemujaan yang bertuliskan ..agnosto theo   (aknosto Theo) = Allah yang tidak dikenal.
Ketiga
  Kata Theos adalah sebutan, gelar umum untuk menyebut pribadi Dia Yang Maha Tinggi.
Logos
Yoh 1:1-3
1  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2  Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kyrios
YHWH, Adonay = LORD = TUHAN
Terdapat 6742 X di Kitab Septuaginta, dan  sebanyak 719 X pada Kitab PB.
Kyrios (yun) = Adonay (Ibr) =Lord, Sir, =Tu(h)an, Tuan
Kyrios diartikan juga bagi nama  YHWH
Kata Kyrios juga  digunakan bukan hanya pada Tuhan, tetapi juga pada manusia yang status sosialnya dianggap lebih tinggi dari yang memanggil.
Contoh:
  Abraham disebut Kyrie oleh Sara (1pet3:16)
  Filifus dipanggil Kyrie oleh orang Betsaida (Yoh 12:21)
  Pilatus dipanggil Kyrie oleh Imam-imam (mat 27:62-63)
Tetapi Yesus disebut Kyrie oleh semua penulis kitab injil dan hal itu tentunya dimaknai sebagai Tuhan.
Oleh karena nama YHWH diterjemahkan menjadi kata Kyrios dalam kitab septuaginta maka beberapa kata Kyrios dalam Kitab PB juga menyatakan nama YHWH
Yesus adalah Kyrios=YHWH
Mark.1:33 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan (Kyriou), luruskanlah jalan bagi-Nya",
Bandingkan dengan Yes 40:3 -- Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN (YHWH), luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah (YHWH=Adonay) kita!
Siapa yang dimaksud ke dua ayat ini?
Siapalagi selain Yesus,
Maka Yesus adalah Kyrios atau YHWH=Adonay.
SIAPAKAH
YEHOVAH dan YESUS ITU?
           
Yesus  Guru Besar Kita
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, (Matius 6:9)
Yesus mengajar kita untuk menyebut Tuhan itu sebagai BAPA.
Alkitab Perjanjian Lama menggunakan sebutan Elohim dan Yahwe
Alkitab Perjanjian Baru menggunakan nama Theos dan Kurios, tidak menggunakan nama Elohim dan Yahwe seperti di Perjanjian Lama
Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam Bahasa Ibrani dan Aram, sedangkan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Yunani
Nabi-nabi Perjanjian Lama menggunakan Bahasa Ibrani dan menulis pekabaran mereka dalam Bahasa Ibrani sedangkan Yesus menggunakan Bahasa Aram dan pekabaran-Nya ditulis dalam Bahasa Yunani.
Alkitab tidak menggunakan bahasa surga, atau bahasa malaikat atau bahasa Tuhan tetapi menggunakan bahasa orang, si penerima pekabaran atau pesan itu sesuai dengan zaman dan di mana mereka berada.
Musa dan nabi-nabi lain dalam Kitab Perjanjian Lama adalah orang-orang Ibrani dan bukan orang Indonesia, jadi Allah memberikan pekabaran-Nya dalam bahasa mereka—Bahasa Ibrani—sehingga nama untuk Allah adalah Elohim dan Yahwe, Adonay bukan Theos atau Kurios sebagaimana dalam Perjanjian Baru.
Kitab Perjanjian Baru tidak lagi menggunakan nama Elohim dan Yahwe tetapi Theos atau Kurios karena penerima pekabaran-Nya bukan lagi orang-orang yang berbahasa Ibrani sebagaimana pada masa Perjanjian Lama.
Orang-orang yang berbahasa Inggris menggunakan kosa kata God atau Lord dan orang-orang Indonesia menggunakan kosa kata Allah dan Tuhan—tidak lagi Elohim dan Yahwe dan juga tidak menggunakan kata Theos dan Kurios—karena memang itulah bahasa mereka.
Sekiranya Musa berbahasa Jawa waktu itu, pasti Allah tidak menggunakan istilah Elohim atau Yahwe untuk menyampaikan pekabaran-Nya waktu itu.
Juga, sekiranya Tuhan mau bicara secara langsung kepada kita sekarang, Dia tidak akan menyampaikannya dalam Bahasa Ibrani atau Yunani tetapi akan menyampaikannya dalam bahasa yang dapat kita mengerti entah itu Bahasa Indonesia, dialek Jawa, Sunda, Manado, Batak atau Bahasa Mandarin.
Kalau kita teliti Alkitab secara serius dan mendalam, Alkitab tidak menampilkan nama person (personal name) Allah.
Ada berpendapat bahwa nama pribadi Tuhan dalam Perjanjian Lama  adalah Yahwe (YHWH)
Sebenarnya itu bukan nama person (personal name) tetapi nama kepribadian-Nya (personality name).
Yahwe (YHWH) sebenarnya bukan kata tetapi kalimat yang artinya “Aku yang ada adalah Aku” atau “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14; bdk. Yohanes 8:58).
Yang hendak ditekankan ayat ini adalah kualitas Allah yaitu kekal dan mahakuasa.
Setiap nama atau gelar yang digunakan untuk Tuhan dalam Alkitab selalu memberikan makna kualitas.
Tuhan disebut Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, Bapa, Suami, Penasihat Ajaib, Gembala, Pelepas, Pelindung, Perisai, Gunung Batu, dan banyak lagi nama lain adalah kualitas Dia yang kita sembah dan muliakan. Tidak cukup satu nama atau gelar untuk memuat semua kualitas kepribadian Dia yang Mahabesar itu.
Mungkin keberatan kita adalah karena istilah “Allah” itu sendiri berasal dari orang-orang kafir seperti di QS 54:19-21.
Itu benar, tetapi nama Elohim sendiri (yang digunakan dalam Kitab Kejadian) banyak juga digunakan oleh orang-orang Kafir di sekeliling Bangsa Israel, bahkan sebelum Kitab Kejadian ditulis.
Mengapa Musa tidak menggunakan istilah lain yang berbeda dengan kosa kata yang digunakan oleh para penyembah berhala itu? Jelaslah bahwa Alkitab tidak mengajarkan penyembahan istilah atau kata tertentu.
Istilah bisa sama dari segi huruf, tetapi makna yang terkandung di dalamnya justru sangat jauh berbeda.
Bagi bangsa orang-orang kafir di sekeliling Musa dan Israel, Elohim itu dewa-dewa (jamak), sedang bagi Musa dan bangsa-Nya Dia adalah Pencipta, Pemelihara, dan Kekal yang Esa.
Paulus dalam penginjilannya, memperkenalkan kualitas “Allah yang tidak dikenal” oleh orang Atena sebagai Allah “yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,  dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan napas dan segala sesuatu kepada semua orang. 
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. 
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.  Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan Ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.”  (Kisah 17:23-29).
Paulus tidak mengganti istilah atau kata untuk “Allah”,  tetapi mengabarkan makna kualitas Allah yang benar dengan menggunakan istilah atau kata itu juga.
Istilah tetap, namun kepribadian Allah yang terkandung di sana sangat jauh berbeda.
Kata “theos” dan “kurios”  yang digunakan Perjanjian Baru bisa saja diprotes oleh orang kafir saat itu
Bahkan kata “logos” yang digunakan oleh Yohanes. Tampaknya diserap dari istilah kafir—karena istilah itu sudah ada sebelum Kitab Perjanjian Baru ditulis.
Tetapi justru di situlah kuasa Allah yang mengubahkan dan meluruskan dari kesia-siaan menuju kebenaran dan hidup yang kekal.
Contoh nyata lainnya yang dapat kita lihat sekarang ini ialah kata “justification”  misalnya, itu digunakan untuk rata kiri dan kanan teks dalam istilah komputer. 
Sedangkan dalam bidang teologi Kristen itu digunakan untuk menyatakan tindakan Allah yang menyatakan orang berdosa yang percaya sebagai orang benar di hadapan pengadilan Ilahi.
Jauh sekali maknanya bukan?  Jadi sekali lagi, istilah bisa sama, tetapi maknanya jelas berbeda, atau kualitas yang dikandungnya sangat jauh berbeda.
Nama Sama, Kualitas belum tentu Sama
  Soeharto
  Daud
  Salomo
  Petrus = (Pedro (E->S)
  James = Yakobus (E->I)
  John = Yohanes (E->I)
Bolehkah menggunakan nama Yahwe dan Yesua?
Tidak ada masalah. Dia yang adalah Bapa kita, pasti mengerti isi hati kita yang menggunakan nama itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar